Banyak orang yang berprediksi, harddisk / HDD tidak lama lagi akan menjadi fosil mengingat SSD semakin populer.
Kini, fungsi harddisk mulai tergeser mengingat biaya produksinya yang semakin murah dan harganya semakin terjangkau.
Selain itu, SSD menawarkan beberapa keunggulan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan HDD.
Tapi kalian tahu tidak, apa saja sih perbedaan harddisk dan SSD secara fisik dan secara teknis?
Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Piringan ini diputar pada kecepatan tertentu untuk mendapatkan transfer rate yang stabil. Sehingga kondisi ini mengharuskan sistem berada pada kondisi yang juga stabil, bebas gangguan.
Sementara pada SSD, media penyimpanan yang digunakan adalah berbentuk chip memori seperti pada RAM.
Pada SSD, tidak terdapat satupun perangkat bergerak didalamnya. Yang ada hanyalah deretan chip memori yang tertanam.
Data bisa diakses secara langsung tanpa perlu mencari blok / sektor data seperti pada piringan. Hal itu memungkinkan SSD memiliki kecepatan read/write data hingga lebih dari 300MB per detik, sementara untuk hardisk paling tinggi berada di kisaran 90 MB per detik.
Karena menggunakan sistem sektor data, data menjadi tercampur aduk antara data satu dan lainnya sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengakses dan memilahnya.
Pada SSD, hal semacam ini tidak berlaku. Fragmentasi lebih minim terjadi dan tidak ada istilah bad sector.
Pada SSD, hal semacam itu tidak berlaku, dimana data disimpan dalam setiap sel memori.
Pada SSD modern, blok sel memori juga biasanya dilengkapi dengan kapasitor atau baterai sebagai sumber daya sementara. Fungsinya, untuk menyimpan data ketika terjadi kegagalan sumber daya seperti listrik tiba-tiba mati.
Pada SSD, guncangan tidak terlalu berpengaruh. Sebab tidak memiliki bagian yang bekerja secara mekanis.
SSD tidak memerlukan putaran, sehingga bekerja secara senyap. Tanpa getaran dan noise.
Pada hardisk, ada dua perangkat bergerak yaitu motor spindle dan motor penggerak head baca/tulis.
Sehingga daya tahan baterai laptop bisa lebih lama dengan kinerja yang jauh lebih cepat.
Pada SSD, hanya terdapat board dan deretan chip memori. Jadi bobotnya bisa lebih enteng, lebih kompak dan lebih ramping.
Kini, fungsi harddisk mulai tergeser mengingat biaya produksinya yang semakin murah dan harganya semakin terjangkau.
Selain itu, SSD menawarkan beberapa keunggulan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan HDD.
SSD Merk Samsung |
Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Perbedaan Harddisk dan SSD (Solid State Drive)
1. Teknologi yang Digunakan
Hardisk konvensional menggunakan piringan / cakram / platter magnetik sebagai media penyimpanan data. Seperti CD dan DVD, hanya saja materialnya terbuat dari bahan logam tertentu.Piringan ini diputar pada kecepatan tertentu untuk mendapatkan transfer rate yang stabil. Sehingga kondisi ini mengharuskan sistem berada pada kondisi yang juga stabil, bebas gangguan.
Bagian Dalam Sebuah HDD |
Bagian Dalam Sebuah SSD |
2. Kecepatan Read dan Write
Pada SSD, kecepatan baca dan tulis (read/write) data berlangsung lebih cepat. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya perangkat bergerak seperti pada harddisk.Perbedaan Kecepatan HDD dan SSD |
3. Fragmentasi Minim
Masalah umum yang terjadi pada hardisk yaitu fragmentasi file ketika sebagian data dalam jumlah besar dihapus dari sistem.Karena menggunakan sistem sektor data, data menjadi tercampur aduk antara data satu dan lainnya sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengakses dan memilahnya.
Pada SSD, hal semacam ini tidak berlaku. Fragmentasi lebih minim terjadi dan tidak ada istilah bad sector.
4. Data Lebih Aman
Secara teknis, HDD menggunakan platter dimana data disimpan dalam bentuk sektor-sektor data. Jika sektor tersebut rusak seperti akibat kegagalan sumber daya, data tidak bisa dibaca atau yang dikenal dengan istilah bad sector.Pada SSD, hal semacam itu tidak berlaku, dimana data disimpan dalam setiap sel memori.
Pada SSD modern, blok sel memori juga biasanya dilengkapi dengan kapasitor atau baterai sebagai sumber daya sementara. Fungsinya, untuk menyimpan data ketika terjadi kegagalan sumber daya seperti listrik tiba-tiba mati.
5. Ketahanan akan Guncangan
Karena menggunakan perangkat bergerak, harddisk konvensional sangat rentan terhadap guncangan, terutama untuk model-model terdahulu.Pada SSD, guncangan tidak terlalu berpengaruh. Sebab tidak memiliki bagian yang bekerja secara mekanis.
6. Nois dan Getaran
Masih berhubungan dengan perangkat bergerak, motor spindle yang berfungsi memutar platter berputar pada kecepatan tertentu. Biasanya 5400 rpm, 7200 rpm dan 10000 rpm yang tentu saja menyisakan suara dan getaran yang bisa kita rasakan.SSD tidak memerlukan putaran, sehingga bekerja secara senyap. Tanpa getaran dan noise.
7. Konsumsi Daya
SSD membutuhkan konsumsi daya yang lebih rendah dibanding harddisk. Itu karena tidak adanya perangkat bergerak didalam SSD.Pada hardisk, ada dua perangkat bergerak yaitu motor spindle dan motor penggerak head baca/tulis.
8. Tingkat Efisiensi
Jika dikalkulasikan antara penggunaan daya dan kecepatan baca tulis, SSD jauh lebih efisien dibandingkan dengan harddisk.Sehingga daya tahan baterai laptop bisa lebih lama dengan kinerja yang jauh lebih cepat.
9. Ukuran dan Bobot
SSD memiliki ukuran dan berat yang lebih rendah jika dibandingkan dengan harddisk. Itu karena didalamnya tidak memiliki sistem mekanis.Pada SSD, hanya terdapat board dan deretan chip memori. Jadi bobotnya bisa lebih enteng, lebih kompak dan lebih ramping.
10. Biaya Produksi
Saat ini, biaya produksi SSD masih tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan harddisk. Itu merupakan hal yang wajar, mengingat teknologinya yang masih tergolong baru.
Lama kelamaan, biaya produksi SSD per gigabyte bisa semakin murah. Seperti saat awal kemunculannya dibandingkan dengan sekarang, harga SSD sudah semakin turun dengan kapasitas yang semakin besar.
Kedepannya, harga SSD bisa jadi lebih murah dari HDD mengingat komponen yang terdapat didalamnya lebih simpel dan lebih sedikit.